Marabuzo berarti “kepala gundul” dalam bahasa Jepang dan menggambarkan candlestick yang terdiri dari tubuh yang panjang dan sumbu’ sangat kecil di kedua ujung. Sebuah marabuzo khas adalah di atas panjang rata-rata dan merupakan dominasi satu kekuatan - baik beli atau jual – satu sama lain.

Dalam teori marabuzo adalah sinyal keberlanjutan, yang berarti bahwa marabuzo hijau merupakan sinyal up-trend menuju harga yang lebih tinggi, sementara marabuzo merah merupakan sinyal down-trend yang dilanjutkan dengan penurunan harga. Artikel ini, bagaimanapun, berusaha untuk menguji kekuatan marabuzo sebagai indikator keberlanjutan dimana disini akan kita uji pada pasangan mata uang EUR / USD.

Pada diagram dibawah ini, kami tampilkan marabuzo bar dalam warna biru. Tidak ada definisi yang cepat dan sulit, tapi untuk jenis candlestick ini, istilah ‘marabuzo’ telah menyatu sebagai jenis grafik dengan karakteristik panjang diisi-dalam tubuh dan sumbu pendek.

Kesimpulan dalam rangkuman

Secara singkat, ketika kita ujikan pada EUR/USD, marabuzo tidak sekuat indikator kelanjutan seperti sebelumnya. Ia gagal untuk menunjukkan kemungkinan yang signifikan secara statistik untuk menunjukkan kelanjutan substansial ketika kembali diuji-lebih dari 13 tahun pada data harian.

Ketika digunakan bersama dengan MACD - untuk menyaring kontra-tren – hasilnya cukup bagus meskipun tidak cukup untuk menunjukkan signifikansi. Namun, tidak benar mengatakan bahwa di pasar trending, dengan memanfaatkan level stop loss yang lebih besar, marabuzo yang terjadi di arah yang sama dengan tren, cenderung menunjukkan kelanjutan yang cukup berarti dibanding penggunaan sebelumnya.

Eksperimen 1– kelanjutan dengan pergerakan harga sendiri

Percobaan pertama melihat dasar marabuzo bar tanpa indikator lainnya. Kami mendefinisikan marabuzo bar sebagai berikut:

a) Harus lebih panjang dari kisaran rata-rata dari 8 bar terakhir

b)Harus memiliki sumbu yang tidak lebih besar dari 10% dari kisaran total di kedua ujung.

Perlu diketahui bahwa meskipun persyaratan 10% atau kurang untuk sumbu-panjang mungkin terdengar agak terlalu banyak, namun ketika kami coba dengan nilai yang berbeda, kami menemukan bahwa tampilan marabuzo seperti itu tetap tidak memenuhi klasifikasi. Selain ukuran sumbu pendek, seperti 5% dari jangkauan, misalnya, menyebabkan begitu sedikit contoh bahwa sampel itu tidak ada konsekuensinya atau kurang akurat.

Selanjutnya data diuji untuk menentukan apakah marabuzo bar benar-benar menunjukkan kelanjutan atau tidak.

Saya definisikan sebagai kelanjutan adalah ketika pasar bergerak secara substansial dan segera setelah posting marabuzo tersebut. Dengan kata lain, untuk lebih tepatnya kami definisikan sebagai kelanjutan pasar adalah ketika candle panjang-penuh marabuzo terbentuk lagi ke arah yang ditunjukkan oleh warna marabuzo.

Candle yang melebihi harga tingginya untuk marabuzo merah dan harga terendahnya untuk marabuzo hijau sebelum panjang kelanjutan memadai telah tercapai, maka dikatakan gagal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 70 marabuzo bar sejak 5 Januari 1998, 33 memenuhi kriteria untuk kelanjutan sebagaimana diatur dalam percobaan awal, sementara 37 gagal.

Dari sini menunjukkan bahwa penerapan marabuzo sebagai indikator untuk melihat kelanjutan sebuah tren bisa dikatakan kurang bagus.

Pengujian pada Cable (GBP)

Selanjutnya, untuk memastikan bahwa hasil untuk euro-dolar itu bukan kejadian acak kami juga uji GBP / USD dengan menggunakan kriteria yang sama persis kembali diuji dari tanggal yang sama

Kami menemukan bahwa dari total 61 candle marabuzo 31 berhasil menunjukkan kelanjutan sementara 30 gagal. Hasilnya sedikit lebih baik, tetapi baik gbp atau euro-dolar menunjukkan bias statistik yang signifikan terhadap kelanjutan sinyal marabuzo ini.

Eksperimen 2– marabuzo dengan tren

Pada percobaan 2 kami mengubah parameter dengan memperkenalkan MACD sebagai cara untuk menentukan tren, dengan alasan bahwa itu akan lebih baik untuk menguji marabuzo yang terjadi dengan tren.

Kami menghitung ketika marabuzo hijau cukup valid terjadi ketika MACD berada di atas kedua garis nol-dan garis sinyal, dan marabuzo merah terjadi ketika MACD berada di bawah garis nol dan di bawah garis sinyal.

Sampel yang bisa didapatkan adalah 38 marabuzo.

Kemudian kami terapkan kondisi pengujian yang telah dipakai untuk menentukan kelanjutan yang telah diuji cobakan pada eksperimen 1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38 marabuzos yang terjadi, 21 tren dinyatakan baik sementara 17 tidak.

Menggunakan MACD meningkatkan hasil tetapi tidak cukup: 21 vs 17 tidak signifikan secara statistik cukup untuk membuktikan bias definitif.

Masih belum ada bukti bahwa candle kelanjutan bekerja dengan baik.

Eksperimen 3– penggunaan stop yang lebih besar

Pada eksperimen 3 dengan candle marabuzo kami memutuskan untuk memperluas level yang ditentukan marabuzo yang telah gagal. Sebelumnya berada di harga tinggi dari marabuzo dalam trend turun-dan pada terendah dalam tren naik-. Kami beralasan bahwa mungkin level stop yang terlalu kecil ketat dan dalam persyaratan untuk candlestick menunjukkan lebih atau kurang ‘kelanjutan instan’, sehingga level stop diperlebar.

Menurut kriteria baru, kami tempatkan titik di mana marabuzo gagal pada panjang rentang marabuzo atas marabuzo tinggi dalam trend turun dan di bawah-rendah dalam tren naik.

Target untuk kelanjutan juga diperluas dan dua kali lipat sehingga sekarang dua kali kisaran di atas tinggi dalam trend naik-atau dua kali kisaran di bawah rendah dalam trend turun-. Hal ini diperlukan untuk memberikan kesempatan sekitar 1:1 dari keberhasilan atau kegagalan.

Parameter baru diuji tanpa MACD

Hasil penelitian menunjukkan parameter yang lebih luas menyebabkan distribusi 50/50 sama 35 pemenang dan kalah 35. Bahkan dengan ‘stop’ yang diperlebar marabuzo gagal membuktikan alat yang berguna dalam menunjukkan kelanjutan sebuah tren.

Eksperimen 4– Stop diperlebar dengan tren

Akhirnya menggunakan kedua tingkat yang diperlebar dari percobaan 3 dan MACD sebagai filter bersama-sama kami menguji data lagi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38 candle didefinisikan sebagai marabuzos menggunakan MACD dan parameter keberhasilan / kegagalan yang lebih luas, sementara menunjukkan 23 candle menunjukkan kelanjutan dan 15 tidak.

Terjadi peningkatan pada tingkat keberhasilan menggunakan MACD sendiri atau level yang lebih lebar saja, tetapi apakah secara statistik itu signifikan?

Data menunjukkan bahwa 23 vs 15 menang / kalah hasilnya secara statistik tidak relevan dengan menggunakan standar ilmiah signifikansi statistik.

Bagaimanapun, hal ini mendekati signifikansi dan menunjukkan bahwa itu sangat tidak mungkin bahwa hasil tersebut akan dihasilkan secara acak. Hanya ada kemungkinan 12,8% bahwa melempar koin 38 kali, misalnya, akan menghasilkan 23 kepala vs ekor 15 (atau vis versa). Namun demikian kebutuhan ilmiah 5,0% tidak terpenuhi.

Sampel yang lebih luas akan membantu untuk memutuskan apakah ada bias tetapi harus pada pasangan mata uang yang berbeda kerangka waktu atau berbeda, atau di masa depan setelah EUR / USD telah dihasilkan lebih banyak data historis.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, tidak ada data yang cukup bisa untuk membuktikan bahwa candle marabuzo memberikan sinyal kelanjutan sebuah tren pada EUR/USD. Meskipun dengan bantuan MACD dalam memutuskan trend dan menyaring kontra-tren, secara statistic tidak menunjukkan hasil yang signifikan untuk menghindari bias.